"Hendaklah engkau memperbaiki akidahmu dengan keyakinan yang benar dan meluruskannya di atas jalan kelompok yang selamat (al-Firqah an-Najiyah). Kelompok yang selamat ini di antara kelompok-kelompok dalam Islam adalah dikenal dengan sebutan Ahlussunnah Wal Jama’ah. Mereka adalah kelompok yang memegang teguh ajaran Rasulullah dan para Sahabatnya.
Dan engkau apa bila berfikir dengan pemahaman yang lurus dan dengan hati
yang bersih dalam melihat teks-teks Al-Qur’an dan Sunnah-sunnah yang
menjelaskan dasar-dasar keimanan, serta melihat kepada keyakinan dan
perjalanan hidup para ulama Salaf saleh dari para Sahabat Rasulullah dan
para Tabi’in, maka engkau akan mengetahui dan meyakini bahwa kebenaran
akidah adalah bersama kelompok yang dinamakan dengan al-Asy’ariyyah.
Sebuah golongan yang namanya dinisbatkan kepada asy-Syaikh Abu al-Hasan
al-Asy’ari ~Semoga Rahmat Allah selalu tercurah baginya~. Beliau adalah
orang yang telah menyusun dasar-dasar akidah Ahl al-Haq dan telah
memformulasikan dalil-dalil akidah tersebut.
Itulah akidah yang disepakati kebenarannya oleh para sahabat Rasulullah
dan orang-orang sesudah mereka dari kaum tabi’in terkemuka. Itulah
akidah Ahl al-Haq setiap genarasi di setiap zaman dan di setiap tempat.
Itulah pula akidah yang telah diyakini kebenarannya oleh para ahli
tasawwuf, sebagaimana telah dinyatakan oleh Abu al-Qasim al-Qusyairi
dalam pembukaan Risalah-nya (ar-Risalah al-Qusyairiyyah). Itulah
pula akidah yang telah kami yakini kebenarannya, serta merupakan akidah
seluruh keluarga Rasulullah yang dikenal dengan as-Sadah al-Husainiyyin, yang dikenal pula dengan keluarga Abi ‘Alawi (Al Abi ‘Alawi). Itulah pula akidah yang telah diyakini oleh kakek-kakek kami terdahulu dari semenjak zaman Rasulullah hingga hari ini.
Adalah al-Imam al-Muhajir yang merupakan pucuk keturunan dari as-Sadah al-Husainiyyin,
yaitu as-Sayyid asy-Syaikh Ahmad ibn ‘Isa ibn Muhammad ibn ‘Ali Ibn
al-Imam Ja’far ash-Shadiq ~Semoga Ridla Allah selalu tercurah atas
mereka semua~, ketika beliau melihat bermunculan berbagai faham bid’ah
dan telah menyebarnya berbagai faham sesat di Irak maka beliau segera
hijrah dari wilayah tersebut. Beliau berpindah-pindah dari satu tempat
ke tampat lainnya, dan Allah menjadikannya seorang yang memberikan
manfaat di tempat mana pun yang beliau pijak. Hingga pada akhirnya
beliau sampai di tanah Hadramaut Yaman dan menetap di sana hingga beliau
meninggal. Allah telah menjadikan orang-orang dari keturunannya sebagai
orang-orang banyak memiliki berkah, hingga sangat banyak orang yang
berasal dari keturunannya dan dikenal sebagai orang-orang Ahli Ilmu,
Ahli Ibadah, para Wali Allah dan orang-orang Ahli Ma’rifat.
Sedikitpun tidak menimpa atas semua keturunan Al-Imam agung ini sesuatu
yang telah menimpa sebagian keturunan Rasulullah dari faham-faham bid’ah
dan mengikuti hawa nafsu yang menyesatkan. Ini semua tidak lain adalah
merupakah berkah dari keikhlasan al-Imam al-Muhajir Ahmad ibn ‘Isa dalam
menyebarkan ilmu-ilmunya, yang karena untuk tujuan itu beliau rela
berpindah dari satu tempat ke tampat yang lain untuk menghindari
berbagai fitnah.
Semoga Allah membalas baginya dari kita semua dengan segala balasan
termulia, seperti paling mulianya sebuah balasan dari seorang anak bagi
orang tuanya. Semoga Allah mengangkat derajat dan kemulian beliau
bersama orang terdahulu dari kakek-kakeknya, hingga Allah menempatkan
mereka semua ditempat yang tinggi. Juga semoga kita semua dipertemukan
oleh Allah dengan mereka dalam segala kebaikan dengan tanpa sedikitpun
dari kita terkena fitnah. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih.
Dan ketahuilah bahwa akidah al-Maturidiyyah adalah akidah yang sama dengan akidah al-Asy’ariyyah dalam segala hal yang telah kita sebutkan".
Al-Imam al-Hafizh as-Sayyid Murtadla az-Zabidi (W 1205 H), dalam pasal ke-dua pada Kitab Qawa’id al-‘Aqa’id dalam kitab Syarh Ihya’ berjudul Ithaf as-Sadah al-Muttaqin Bi Syarh Ihya’ ‘Ulumiddin, juz 2, halaman 6, menuliskan; “Jika disebut nama Ahlussunnah Wal Jama’ah maka yang dimaksud adalah kaum Asy’ariyyah dan kaum Maturidiyyah”.
~Risalah al-Mu’awanah - as-Sayyid Abdullah ibn ‘Alawi al-Haddad
~Qawa’id al-‘Aqa’id - as-Sayyid Murtadla az-Zabidi
0 komentar:
Posting Komentar