RUQYAH SYAR’IYYAH, dalam prakteknya adalah
upaya untuk mengusir jin dan segala macam gangguannya dengan membacakan
ayat-ayat Al-Quran Al-Kariem. Bagi jin yang mengganggu dan jahat, bacaan
Al-Quran ?terutama pada ayat tertentu- yang dibaca dengan baik dan
benar oleh orang yang shalil dan bersih imannya, akan sangat ditakuti.
Mereka akan merasakan panas yang membakar dan pergi.
Pengertian Ruqyah
Ruqyah secara bahasa artinya jampi-jampi atau mantera. Ruqyah sacara
syar’i adalah jampi-jampi atau matera yang dibacakan oleh seseorang
untuk mengobati penyakit atau menghilangkan ganguan jin atau sihir atau
untuk perlindungan dan lain sebagainya dengan hanya menggunakan
ayat-ayat Al-quran dan atau doa-doa yang bersumber dari hadist-hadist
dari Rarulullah shallallahu’alaihi wassalam dan atau doa-doa yang bisa
dipahami maknanya selama tidak mengandung kesyirikan. Ruqyah merupakan
salah satu metode pengobatan yang telah dikenal sejak lama, bahkan
sebelum nabi Muhammad -shalallahu ‘alaihi wassallam- diutus.
Ruqyah secara umum terbagi menjadi 2 macam;
Ruqyah Syar’iyyah yang diperbolehkan oleh syar’iah islam yaitu terapi ruqyah yang seperti diajarkan oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam.
Ruqyah Syirkiyyah yang tidak diperbolehkan oleh sya’iah islam. Yaitu ruqyah dengan menggunakan bahasa-bahasa yang tidak dipahami maknanya atau ruqyah yang mengandung unsur-unsur kesyirikan.
Rasulullah shallallahu’alaihi wassalam besabda “perlihatkan pada ku
Ruqyah kalian, dan tidak apa-apa melakukan ruqyah selama tidak
mengandung unsur syirik (HR. Muslim).
Dalam Islam ditemukan beberapa dalil yang membolehkan penggunaan
ruqyah sebagai pengobatan penyakit. Seluruh ulama sepakat bahwa jenis
ruqyah yang disebutkan dalam hadits (terapi Ruqyah Syar’iyyah) maka
mengamalkannya adalah sunnah. Sedangkan ruqyah yang berbau syirik
(Ruqyah Syikiyyah), seperti dengan menyebut nama seorang wali untuk
menyembuhkan gangguan jin, atau dengan menggunakan hal-hal yang tak ada
tuntunannya dalam syariat adalah terlarang dan haram hukumnya.
Namun realita yang terjadi di dalam kehidupan ummat islam, di samping
metode ruqyah yang diajarkan Rasulullah -shalallahu ‘alaihi wassallam-
dalam hadits-hadits beliau, ada juga metode ruqyah yang merupakan hasil
kreasi sebagian orang yang dianggap ahli agama (kiai, atau ustadz).
Inilah yang menjadi persoalan. Banyak ruqyah hasil kreasi itu terasa
janggal, bahkan menyebutkan beberapa nama yang tak dimengerti. Satu
contoh metode ruqyah yang dilakukan seorang kiyai yaitu dengan
mengucapkan beberapa kalimat dengan hitungan tertentu dan disertai puasa
tujuh hari, dan di malam harinya yang bersangkutan harus melaksanakan
shalat hajat. Perbuatan semacam ini jelas tak ada petunjuknya di masa
Rasulullah -shalallahu ‘alaihi wassallam-, sehingga dapat digolongkan ke
dalam bid’ah (terapi ruqyah yang tidak Islami), ruqyah seperti ini
termasuk yang dilarang dalam syari’at islam. Dari mana ia bisa
menentukan bacaan tersebut, serta jumlah dan syarat puasanya. Bukankah
puasa merupakan ibadah yang hanya boleh ditentukan oleh Allah dan
Rasul-Nya?
Oleh karenanya, kaum muslimin yang menjaga tauhid jangan terpengaruh
dengan cara-cara ruqyah bid’ah semacam ini, dan senantiasa mengamalkan
apa yang diajarkan Rasulullah -shalallahu ‘alaihi wassallam- saja. Lagi
pula bisa jadi kalaupun ruqyah itu membuahkan hasil dengan hilangnya
penyakit atau perginya jin dari tubuh orang yang kesurupan, maka itu
hanyalah permainan jin semata, agar banyak orang yang terjebak ke dalam
bid’ah semacam ini.
Landasan Syar’i Ruqyah Syar’iyyah
Allah berfirman dalam Al-Qur’an, yang artinya: “Dan Kami turunkan
dari Al-Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang
yang beriman dan Al-Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang
zalim selain kerugian.” (QS. Al-Isro : 82)
Rasulullah -shalallahu ‘alaihi wassallam- bersabda :
اعْرِضُوا عَلَيَّ رُقَاكُمْ لاَ بَأْسَ بِالرُّقَى مَا لَمْ يَكُنْ فِيهِ شِرْكٌ
“Bacakan ruqyah-ruqyah kalian kepadaku, tidak apa-apa dengan ruqyah yang tidak mengandung kesyirikan didalamnya.” (HR. Muslim)
Pendapat Ulama tentang Ruqyah
Imam Nawawi berkata: “Ruqyah dengan ayat-ayat Al-Qur’an dan dengan
do’a-do’a yang telah diajarkan oleh Rasulullah -shalallahu ‘alaihi
wassallam- adalah sesuatu hal yang tidak terlarang. Bahkan itu adalah
perbuatan yang disunnahkan. Telah dikabarkan para ulama bahwa mereka
telah bersepakat (ijma’) bahwa ruqyah dibolehkan apabila bacaannya
terdiri dari ayat-ayat Al-Qur’an atau do’a-do’a yang diajarkan oleh
Rasulullah -shalallahu ‘alaihi wassallam-.”
(Shahih Muslim bisyarhi An-Nawawi : 14/341)
_____________________________________________________________
TERAPI RUQYAH SYAR’IYYAH salah satu cirinya adalah:
Cara atau prosesi pengobatan Ruqyah Syar’iyyah harus sesuai dengan
nilai-nilai Syari‘ah. contohnya: pasien wanita harus tetap menutup aurat
& afdholnya si peruqyah juga wanita, namun jika tidak ditemukan
atau karena sulitnya mencari peruqyah wanita, maka dibolehkan dilakukan
oleh peruqyah pria dengan syarat; harus ada pihak mahrom dari pasien
atau ada orang lain ditempat dilakukannya terapi tersebut dengan maksud
menjaga diri dari adanya fitnah, peruqyah pria harus menggunakan sarung
tangan tebal sebaga media untuk ketika dipandang perlu untuk memegang
anggota tubuh si pasien wanita. wallahu a’lam!
____________________________________________________________
Diantaranya yang paling sering digunakan adalah ayat kursi, beberapa
penggalan ayat dalaÉ nsurat Al-Baqarah (tiga ayat terakhir), Surat Ali
Imron, Surat Yasin, Surat Al-Jin, surat Al-Falaq dan Surat An-Naas.
Selain itu masih banyak ayat dan doa-doa lainnya yang diriwayatkan
kepada kita untuk dibacakan kepada orang yang kesurupan.
Tetapi bila orang itu menggunakan cara-cara yang menyimpang, apalagi
dengan melanggar syariat dan aqidah, tidak boleh dilakukan. Karena
tujuan jin ketika mengganggu manusia tidak lain adalah untuk menyeret
manusia kepada pelanggaran dan syirik kepada Allah.
Misalnya, bila orang itu bilang bahwa jin itu minta sesajen, minta
kembang, atau dikorbankan hewan sembelihan sebagai tumbal, itulah syirik
yang sejati. Atau apapun yang secara syariah bertentang dengan
hukum-hukum Allah.
Pada dasarnya bila dibacakan ayat-ayat Ruqyah Syar’iyyah, jin itu
sangat takut dan tidak berani menawar-nawar dengan minta ini itu. Karena
pembacaan ayat-aayt Al-quran itu membuatnya kesakitan yang sangat,
sehingga dalam proses Ruqyah, tidak ada permintaan dari jin kecuali
harus pergi dan berhenti dari menganggu manusia.
Karena itu pastikan bahwa orang yang anda minta bantuannya adalah
seorang muslim yang shaleh, mengerti ajaran syariah dengan benar, kuat
aqidahnya, benar ibadahnya, lurus fikrahnnya dan yang penting
diperhatikan, dia hendaknya punya pengalaman sebelumnya dalam menghadapi
jin, agar mengenal tipu daya dan trik-trik yang digunakan jin untuk
berpura-pura pergi padahal tidak dan sebagainya.
Ruqyah Syar’iyyah sendiri adalah salah satu cara dari banyak
jalan untuk mengusir gangguan setan dan sihir. Abdul Khalik Al-Atthar
dalam bukunya “menolak dan membentengi diri dari sihir” menyebutkan bahwa untuk bisa terbebas dari pengaruh jahat itu, bisa dilakukan beberapa cara, antara lain:
1. Metode Istinthaq
Methode istinthaq adalah mengajak bicara setan yang ada di dalam tubuh
orang yang terkena sihir. Dan menanyakan kepadanya tentang namanya, nama
tukang sihir yang memanfaatkan jasanya, nama orang yang membebani
tukang sihir untuk melakukan sihir, menanyakan tempat penyimpanan sihir
serta barang-barang yang digunakan untuk menyihir. Meskipun demikian,
kita dituntut untuk tetap waspada dan tidak mempercayai sepenuhnya akan
apa yang diucapkan oleh setan yang ada di dalam tubuh pasien, sebab bisa
jadi setan berbohong dengan tujuan untuk menimbulkan fitnah dan memecah
belah hubungan baik diantara sesama manusia.
2. Metode Istilham
Melalui Istilham adalah memohon ilham dan petunjuk yang benar dari Allah
agar Ia berkenan memberikan isyarat lewat mimpi, sehingga sihir yang
menimpa seseorang bisa terdeteksi dan kemudian dilenyapkan.
3. Metode Tahshin
Methode Tahsin adalah pembentengan, yaitu dengan membentengi dan
melindungi korban sihir dengan menggunakan bacaan Al-Qur?an, zikir dan
ibadah-ibadah tertentu.
Syaikh bin Baaz mengatakan bahwa cara yang paling efektif dalam
mengobati pengaruh sihir adalah dengan mengerahkan kemampuan untuk
mengetahui tempat sihir, misalnya di tanah, gunung dan lain-lain. Dan
bisa diketahui lalu diambil, maka lenyaplah sihir itu.
Pengobatan sihir yang diharamkan adalah menyingkirkan sihir dengan
sihir juga, ini sesuai dengan perkataan Rasul yang melarang keras
seorang muslim pergi ke rumah dukun dan tukang sihir untuk meminta
bantuan kepadanya.
Imam Ibnul Qayyim mengatakan bahwa mengeluarkan sihir dan
memusnahkannya adalah pengobatan yang paling efektif, sebagaimana yang
diriwayatkan oleh Rasulullah -shalallahu ‘alaihi wassallam- bahwasanya
beliau memohon kepada Allah untuk dapat melakukan hal itu. Allah memberi
petunjuk kepada beliau, sehingga beliau pernah mengeluarkan sihir dari
sebuah sumur.
4. Hijamah/Bekam
Cara yang lainnya adalah dengan hijamah (berbekam) pada anggota tubuh
yang terasa sakit akibat pengaruh sihir, karena sihir bisa berpengaruh
pada tubuh, dan melemahkannya.
5. Obat-obatan
Pengobatan sihir dapat juga dilakukan dengan menggunakan obat-obatan
yang mubah (dibolehkan) seperti dengan memberi kurma ?Ajwah kepada si
penderita.
Diriwayatkan dari Amir bin Sa?ad dari bapaknya bahwasanya Rasulullah
-shalallahu ‘alaihi wassallam- bersabda, “Barangsiapa setiap pagi hari
memakan kurma Ajwah maka tidak akan membahayakan dirinya baik racun
maupun sihir pada hari itu hingga malam hari.” (HR. Bukhari)
Tentang keistimewaan kurma ini Imam Al-Khattabi berkata: Kurma ?Ajwah
memiliki hasiat dan manfaat yaitu bisa menjadi penangkal racun dan
sihir karena berkat do’a Rasulullah -shalallahu ‘alaihi wassallam-
terhadap kurma Madinah, dan bukan karena keistimewaan kurma itu sendiri.
6. Ruqyah Syar’iyyah
Cara yang lainnya yang dapat dilakukan untuk mengeluarkan sihir adalah
dengan membacakan ruqyah syar’iyyah (pengobatan melaui bacaan Al-Qur?an,
zikir dan do?a).
Imam Ibnu Qayyim mengatakan: Diantara obat yang paling mujarab untuk
melawan sihir akibat pengaruh jahat setan adalah dengan pengobatan
syar?i yaitu dengan zikir, do’a dan bacaan-bacaan yang bersumber dari
Al-Qur’an. Jiwa seseorang apabila dipenuhi dengan zikir, wirid dan
mensucikan nama Allah niscaya akan terhalangi dari pengaruh sihir. Orang
yang terkena sihir bisa sembuh dengan membaca ruqyah sendiri atau dari
orang lain dengan ditiupkan pada dada atau tubuh yang sakit sambil
membaca zikir dan do?a.
Berikut ini adalah bacaan-bacaan yang diyakini insyaAllah
mampu menolak dan menghilangkan bahaya sihir & gangguan jin
diantaranya:
A. Surat Al-Fatihah.
B. Surat Al-Baqarah, khususnya ayat-ayat 1-5, 254-257 dan 284-286.
C. Surat Al-Imran khususnya ayat 1-9 dan 18-19
D. Surat An-Nisa khususnya ayat 115-121
E. Surat Al-A?raf khususnya ayat 54-55.
F. Surat Al-Mu?minun khususnya ayat 115-118.
G. Surat Yasin khususnya ayat 1-12.
H. Surat As-Shaffat khususnya ayat 1-10.
I. Surat Ghafir khususnya ayat 1-3, dan masih banyak lagi ayat-ayat lainnya.
Sedangkan doa-doa yang dianjurkan diantaranya:
اللهم رب الناس اذهب البأس اشف أنت الشافى لا شافي إلا أنت شفاء لا يغادر سقما.
Ya Allah, Rabb bagi semua manusia, hilangkanlah rasa sakit, berila
kesembuhan, Engkau zat yang menyembuhkan tiada yang bisa menyembuhkan
kecuali Engkau, kesembuhan yang tiada menimbulkan sakit sedikitpun.
بسم الله أرقيك من كل شيء يؤذيك ومن شر كل نفس أو عين حاسد الله يشفيك بسم الله أرقيك.
Dengan nama Allah aku meruqyahmu dari kejahatan setiap jiwa atau
pandangan orang yang dengki, Allah yang memberi kesembuhan padamu,
dengan nama Allah saya meruqyahmu.
أعيذك بكلمات الله التامة من شر ما خلق.
Saya mohon untuk kamu perlindungan kepada Allah dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan apa yang diciptakan
Bin Baz mengatakan: Hendaklah seorang muslim meminta kesembuhan hanya
kepada Allah dari segala kejahatan dan bencana, dengan membaca doa-doa
berikut ini:
بسم الله الذي لا يضر مع اسمه شيء في الأرض ولا في السماء وهو السميع العليم.
Dengan menyebut nama Allah yang dengan keagungan nama-Nya itu menjadikan
sesuatu tidak berbahaya baik yang ada di langit atau di bumi, dan Dia
Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui? (Dibaca 3x pada pagi dan sore hari)
Dan dianjurkan pula untuk membaca Ayat Kursy ketika hendak tidur dan
sehabis salat fardhu, disamping membaca surat Al-Falaq, Al-Nas dan
Al-Ikhlash setiap selesai melakukan salat subuh dan salat maghrib serta
menjelang tidur.
Seluruh cara di atas hanyalah sekedar do’a dan ikhtiar, sumber
kesembuhan hanyalah dari Allah semata, Dialah yang Maha mampu atas
segala sesuatu dan di tangan-Nya segala obat dan penyakit, dan segala
sesuatu bisa terjadi berdasarkan ketentuan dan takdir Allah swt.
_________________________________________________________________
TERAPI RUQYAH SYAR’IYYAH
pastikan bahwa orang yang anda minta bantuannya adalah seorang muslim
yang shaleh, mengerti ajaran syariah dengan benar, kuat aqidahnya, benar
ibadahnya, lurus fikrahnnya dan yang penting diperhatikan, dia
hendaknya punya pengalaman sebelumnya dalam menghadapi jin, agar
mengenal tipu daya dan trik-trik yang digunakan jin untuk berpura-pura
pergi padahal tidak dan sebagainya.
_________________________________________________________________
Nabi -shalallahu ‘alaihi wassallam-. Bersabda yang Artinya: ” Tidak
apa-apa ruqyah itu selama tidak mengandung syirik” (HR Muslim).
juga sabdanya -shalallahu ‘alaihi wassallam- yang lain, yang
artinya:” Barangsiapa menggantungkan sesuatu, maka dirinya akan
diserahkan kepadanya” (HR Ahmad, Tirmidzi, Abu Dawud dan Al-Hakim).
Dan berdasarkan penjelasan para ulama, maka pengobatan Ruqyah Syar‘iyah diperbolehkan dengan kriteria sbb:
A. Bacaan Ruqyah berupa ayat-ayat Alqur‘an dan Hadits dari Rasulullah saw.
B. Do‘a yang dibacakan jelas dan diketahui maknanya.
C. Berkeyakinan bahwa ruqyah tidak berpengaruh dengan sendirinya, tetapi dengan takdir Allah SWT.
D. Tidak isti‘anah dengan jin ( atau yang lainnya selain Allah).
E. Tidak menggunakan benda-benda yang menimbulkan syubhat dan syirik.
F. Cara pengobatan harus sesuai dengan nilai-nilai Syari‘ah.
G.Orang yang melakukan terapi harus memiliki kebersihan aqidah, akhlak yang terpuji dan istiqomah dalam ibadah.
FREE DOWNLOAD BACAAN RUQYAH SYAR’IYYAH silahkan klik pada link-nya !
FREE DOWNLOAD TUTORIAL VIDEO RUQYAH SYAR’IYYAH silahkan klik pada link-nya !
FREE DOWNLOAD MP3 RUQYAH SYAR’IYYAH silahkan klik pada link-nya !
Hadaanallahu Wa Iyyakum Ajma`in, Wallahu A`lam Bish-shawab,
Wassalamu `Alaikum Warahmatullahi Wa Barakatuh,