Kamis, 18 Juni 2015

Klasifikasi Hadis Berdasarkan Tinjauan Nisbat

Kita semua sebagai ummat Nabi Muhammmad memiliki kewajiban untuk tetap mempertahankan nilai-nilai keislaman tersebut yaitu dengan senantiansa berpedoman pada Al-Quran-Hadis. Rasulullah SAW bersabda :
 


تَرَكْتُ فِيكُمْ أَمْرَيْنِ لَنْ تَضِلُّوا مَا تَمَسَّكْتُمْ بِهِمَا كِتَابَ اللَّهِ وَسُنَّةَ نَبِيِّهِ 


Artinya: “Aku tinggalkan dua perkara diantara kalian, tidaklah kalian tersesat selama kalian berpegang kapada keduanya yaitu, Kitab Allah (Al-Quran) dan Sunnah Nabi-Nya (Hadis)”
Hadis merupakan sumber hukum kedua dalam Islam setelah Al-quran. Karena itu, mempelajari Hadis merupakan salah satu kewajiban bagi ummat Islam. Sebagai realisasi dari hal itu, makalah ini kami persembahkan kepada seluruh insan yang berminat memperdalam pengetahuan tentang Hadis. Adapun tema pembahasan dalam makalah ini ialah:
Klasifikasi Hadis Berdasarkan Nisbat

Dalam tulisan ini, pembaca akan menemui beberapa pembagian hadis berdasarkan kepada siapa hadis tersebut dinisbatkan. Disamping itu juga, penulis berusaha memberikan penjelasan yang semaksimal mungkin dan berupaya memadukan beberapa referensi dalam menyajikan setiap materi pembahasannya. Kami berharap, mudah-mudahan karya ini dapat menjadi Amal Ibadah disisi Allah SWT.
Akhirnya, makalah ini dapat kami selesaikan dengan harapan dapat menjadi salah satu media dan sumber pembelajaran Ulumul Hadis. Kami menyadari atas segala keterbatasan dalam menyusun makalah ini. Oleh karena itu, hal-hal yang berupa kritikan, saran dan masukan sangat kami nantikan dari segenap pelajar, pembaca dan khususnya para ahli dalam bidang hadis.
A. MACAM-MACAM HADIS DITINJAU DARI SUMBER BERITA



Makalah ini memaparkan pembagian hadis ditinjau dari segi sumber berita/nisbat matan suatu Hadis. Klasifikasi Hadis dilihat dari sumber berita memiliki arti yang sama dengan ungkapan “dari siapa berita itu dimunculkan pertama kali”. Dalam hal ini terdapat 4 macam pembagiannya sebagaimana yang disebutkan oleh Dr. Abdul Majid Khon, M.Ag dalam bukunya Ulumul Hadis,[1] yaitu:
  1. Hadis Qudsi,
  2. Hadis Marfu,
  3. Hadis Mauquf, dan
  4. Hadis Maqthu.

Secara umum dapat dikatakan jika sumber berita dari Allah dinamakan hadis Qudsi, jika sumber berita datangnya dari Nabi disebut hadis Marfu, jika datangnya sumber berita itu dari sahabat disebut Hadis Mauquf dan jika datangnya dari Tabi’in disebut hadia Maqthu. Sumber utama di atas tidak dapat menentukan keshahihan suatu hadis sekalipun datangnya dari Allah atau Nabi. karena tinjauan kualitas shahih, hasan dan dha’if tidak hanya dilihat dari segi sumber berita akan tetapi lebih dilihat dari sifat-sifat para pembawa berita. Dengan demikian Hadis Qudsi, Marfu, Mauquf dan maqthu tidak mutlak keshahihannya. Terkadang Shahih, Hasan maupun Dha’if dan ini semua tergantung dari sifat-sifat para pembawa berita hadis tersebut.[2] Agar lebih jelas tentang Klasifikasi Hadis ini, dapat dilihat dalam bagan seperti di bawah ini:


Sebelum memasuki pembahasan hadis di atas, kami menekankan bahwa istilah pembagian hadis di atas hanya merupaka sebuah peristilahan dalam dunia Hadis. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan kemudahan dalam memahami berbagai sistem peristilahan bagi setiap orang yang melakukan pengkajian terhadap Hadis.

Topik Selanjutnya Mengenai :

0 komentar:

Posting Komentar