Tafsir Qur'an Surat 002. Al Baqarah [ 201 - 220 ]
{
وِمِنْهُم مَّن يَقُولُ رَبَّنَا ءاتِنَا فِى الدنيا حَسَنَةً } نعمة { وَفِي
الأخرة حَسَنَةً } هي الجنة { وَقِنَا عَذَابَ النار } بعدم دخولها . وهذا بيان
لما كان عليه المشركون ولحال المؤمنين والقصد به الحث على طلب خير الدارين كما وعد
بالثواب عليه بقوله .
201. (Dan di antara mereka ada pula yang berdoa,
"Ya Tuhan kami! Berilah kami di dunia kebaikan), artinya nikmat, (di
akhirat kebaikan) yakni surga, (dan peliharalah kami dari siksa neraka.")
yakni dengan tidak memasukinya. Ini merupakan lukisan tentang keadaan
orang-orang musyrik dan keadaan orang-orang beriman, yang tujuannya ialah
supaya kita mencari dua macam kebaikan dunia dan akhirat, sebagaimana telah
dijanjikan akan beroleh pahala dengan firman-Nya:
{ أُولَئِكَ لَهُمْ نَصِيبٌ } ثواب { مِ } نْ أجل {
عَنْهُم مَّا كَسَبُواْ } عملوا من الحج والدعاء { والله سَرِيعُ الحساب } يحاسب
الخلق كلهم في قدر نصف نهار من أيام الدنيا لحديث بذلك .
202. (Mereka itulah orang-orang yang mendapat
bagian), maksudnya pahala (dari), artinya disebabkan (apa yang mereka
usahakan), yakni amal mereka dari haji dan doa (dan Allah sangat cepat
perhitungan-Nya). Menurut keterangan sebuah hadis, Allah melakukan hisab atau
perhitungan bagi seluruh makhluk dalam tempo yang tidak lebih dari setengah
hari waktu dunia.
{ واذكروا الله } بالتكبير عند رمي الجمرات { فِى
أَيَّامٍ معدودات } أي أيام التشريق الثلاثة { فَمَن تَعَجَّلَ } أي استعجل بالنفر
من منى { فِى يَوْمَيْنِ } أي في ثاني أيام التشريق بعد رمي جماره { فَلا إِثْمَ
عَلَيْهِ } بالتعجيل { وَمَن تَأَخَّرَ } بها حتى بات ليلة الثالث ورمى جماره {
فَلا إِثْمَ عَلَيْهِ } بذلك أي هم مخيرون في ذلك ونفي الإثم { لِمَنِ اتقى } الله
في حجه لأنه الحاج في الحقيقة { واتقوا الله واعلموا أَنَّكُمْ إِلَيْهِ
تُحْشَرُونَ } في الآخرة فيجازيكم بأعمالكم .
203. (Dan berzikirlah kepada Allah) dengan membaca
takbir ketika melempar jumrah (pada beberapa hari yang berbilang), yakni pada
hari-hari Tasyrik yang tiga. (Barang siapa yang ingin cepat-cepat), maksudnya
ingin cepat berangkat dari Mina (dalam dua hari), artinya pada hari yang kedua
hari tasyrik setelah melempar jumrah-jumrahnya, (maka tiadalah ia berdosa)
dengan tindakan itu. (Dan barang siapa yang ingin mengundurkannya) hingga ia
bermalam pada malam ketiga dan melempar jumrah-jumrahnya, (maka tiadalah ia
berdosa) dengan perbuatannya itu. Jadi mereka diberi kesempatan untuk memilih
tanpa memikul dosa apa pun (yakni bagi orang-orang yang bertakwa) kepada Allah
dalam ibadah hajinya, karena pada hakikatnya itulah haji yang sebenarnya. (Dan
bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa kamu akan dikumpulkan
kepada-Nya), yakni di akhirat yang nantinya amal perbuatanmu akan mendapat
balasan dari-Nya.
{ وَمِنَ الناس مَن يُعْجِبُكَ قَوْلُهُ فِى الحياة
الدنيا } ولا يعجبك في الآخرة لمخالفته لاعتقاده { وَيُشْهِدُ الله على مَا فِى
قَلْبِهِ } أنه موافق لقوله { وَهُوَ أَلَدُّ الخصام } شديد الخصومة لك ولأتباعك
لعداوته لك وهو الأخْنَسُ بن شريق كان منافقا حلو الكلام للنبي صلى الله عليه وسلم
يحلف أنه مؤمن به ومحبّ له فَيدْنَي مَجلِسهُ فأكذبه الله في ذلك ومر بزرع وحُمُرِ
لبعض المسلمين فأحرقه وعقرها ليلاً كما قال تعالى .
204. (Di antara manusia ada seorang yang ucapannya
tentang kehidupan dunia menarik hatimu) tetapi sebaliknya tidak demikian halnya
tentang kehidupan akhirat karena berbeda dengan pandangan dan keyakinannya (dan
dipersaksikannya kepada Allah atas isi hatinya) bahwa itu benar-benar cocok
dengan apa yang diucapkannya (padahal ia adalah musuh yang paling keras) baik
bagimu maupun bagi pengikut-pengikutmu disebabkan permusuhannya denganmu itu.
Orang ini namanya Akhnas bin Syuraiq, seorang munafik yang manis mulut terhadap
Nabi saw. Ia bersumpah bahwa ia seorang mukmin dan cinta kepada Nabi saw. lalu
mendekati majelisnya. Maka kepalsuannya ini dibukakan Allah dan suatu waktu ia
pernah lewat di pertanian dan peternakan seorang sahabat, maka dibakarnya
tanaman dan disembelihnya hewan-hewan milik sahabat itu di waktu malam,
sebagaimana yang dijelaskan dalam firman Allah swt.:
{ وَإِذَا تولى } انصرف عنك { سعى } مشى { فِى الأرض
لِيُفْسِدَ فِيهَا وَيُهْلِكَ الحرث والنسل } من جملة الفساد { والله لاَ يُحِبُّ
الفساد } أي لا يرضى به .
205. (Dan apabila ia berpaling) dari hadapanmu (ia
berjalan di muka bumi untuk membuat kerusakan padanya dan membinasakan
tanam-tanaman dan binatang ternak) untuk menyebut beberapa macam kerusakan itu
(sedangkan Allah tidak menyukai kerusakan), artinya tidak rida padanya.
{ وَإِذَا قِيلَ لَهُ اتق الله } في فعلك { أَخَذَتْهُ
العزة } حملته الأنَفَةُ والحمية على العمل {بالإثم} الذي أمر باتقائه {
فَحَسْبُهُ } كافيه { جَهَنَّمُ وَلَبِئْسَ المهاد } الفراش هي .
206. (Dan jika dikatakan kepadanya,
"Bertakwalah kamu kepada Allah) dalam perbuatan-perbuatanmu, (bangkitlah
kesombongannya) yang menyebabkan berbuat (dosa) yang disuruh menghindarinya.
(Maka cukuplah baginya neraka Jahanam dan sungguh ia seburuk-buruk tempat
tinggal).
{ وَمِنَ الناس مَن يَشْرِى } يبيع { نَفْسَهُ } أي
يبذلها في طاعة الله { ابتغاء } طلب {مَرْضَاتِ الله} رضاه ، وهو ( صهيب ) لما
آذاه المشركون هاجر إلى المدينة وترك لهم ماله { والله رَءوفٌ بالعباد } حيث
أرشدهم لِمَا فيه رضاه .
207. (Dan di antara manusia ada orang yang menjual
dirinya), artinya mengorbankannya demi taatnya kepada Allah (guna menuntut)
atau mencari (keridaan Allah). Namanya ialah Shuhaib. Tatkala ia dianiaya oleh
orang-orang musyrik, ia pun berhijrah ke Madinah dan ditinggalkannya bagi
mereka harta bendanya (dan Allah Maha Penyantun kepada hamba-hamba-Nya),
sehingga ditunjuki-Nya mereka kepada hal-hal yang diridai-Nya.
ونزل في عبد الله بن سلام وأصحابه لما عظموا السبت
وكرهوا الإبل بعد الإسلام {ياأيها الذين ءامَنُواْ ادخلوا فِي السلم} بفتح السين
وكسرها الإسلام { كَافَّةً } حال من ( السلم ) أي في جميع شرائعه { وَلاَ
تَتَّبِعُواْ خطوات } طرق { الشيطان } أي تزيينه بالتفريق { إِنَّهُ لَكُمْ
عَدُوٌّ مُّبِينٌ } بيِّن العداوة .
208. Ayat berikut diturunkan mengenai Abdullah bin
Salam dan kawan-kawannya tatkala mereka membesarkan hari Sabtu dan membenci
unta sesudah masuk Islam. (Hai orang-orang beriman! Masuklah kamu ke dalam
agama Islam), ada yang membaca 'salmi' dan ada pula 'silmi' (secara
keseluruhan) 'hal' dari Islam artinya ke dalam seluruh syariatnya tanpa
kecuali, (dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah) atau jalan-jalan (setan),
artinya godaan dan perdayaannya untuk membeda-bedakan, (sesungguhnya ia musuhmu
yang nyata), artinya jelas permusuhannya terhadapmu.
{فَإِن زَلَلْتُمْ} ملتم عن الدخول في جميعه {مِّن
بَعْدِ مَا جَاءَتْكُمُ البينات} الحجج الظاهرة على أنه حق {فاعلموا أَنَّ الله
عَزِيزٌ} لا يعجزه شيء عن انتقامه منكم {حَكِيمٌ} في صنعه .
209. (Dan jika kamu tergelincir) atau menyimpang
untuk masuk ke dalam keseluruhannya (setelah datang kepadamu bukti-bukti nyata)
bahwa ia barang hak, (maka ketahuilah bahwa Allah Maha Tangguh) hingga tidak
suatu pun yang dapat menghalangi-Nya untuk menjatuhkan hukuman kepadamu, (lagi
Maha Bijaksana) di dalam segala perbuatan-Nya.
{ هَلْ } ما { يَنظُرُونَ } ينتظر التاركون الدخول فيه
{ إِلاَّ أَن يَأْتِيَهُمُ الله } أي أمره كقوله : { أو يأتي أمر ربك } [ 33 : 16
] أي عذابه { فِي ظُلَلٍ } جمع ( ظلة ) {مِّنَ الغمام} السحاب { والملائكة
وَقُضِىَ الأمر } تمَّ أمر هلاكهم ، { وَإِلَى الله تُرْجَعُ الأمور } بالبناء
للمفعول [ تُرجَع ] والفاعل [ تَرجِع ] في الآخرة فيجازي كلا بعمله .
210. (Tiadalah), maksudnya tidaklah (yang mereka
tunggu-tunggu) buat memasukinya secara keseluruhan itu (melainkan datangnya
Allah kepada mereka) maksudnya siksa Allah seperti pada firman-Nya "atau
datang amru rabbika artinya siksa Tuhanmu" (dalam naungan) 'zhulal' jamak
dari 'zhillah', artinya naungan (awan dan malaikat dan diputuskanlah
perkataan-Nya) hingga tamatlah riwayat mereka. (Dan kepada Allah dikembalikan
segala urusan) ada yang menyatakan dalam bentuk pasif, ada pula aktif, yakni di
akhirat untuk menerima pembalasan dari-Nya.
{ سَلْ } يا محمد { بَنِى إسراءيل } تبكيتاً { كَمْ
ءاتيناهم } ( كم ) استفهامية معلقة (سل) عن المفعول الثاني وهي ثاني مفعولي آتينا
ومميزها { مّنْ ءَايَةٍ بَيّنَةٍ } ظاهرة كفلق البحر وإنزال المنّ والسلوى فبَّدلوها
كفراً { وَمَن يُبَدّلْ نِعْمَةَ الله } أي ما أنعم به عليه من الآيات لأنها سبب
الهداية { مِن بَعْدِ مَا جَاءتْهُ } كفراً { فَإِنَّ الله شَدِيدُ العقاب } له
211. (Tanyakanlah) hai Muhammad (kepada Bani
Israel) sebagai pukulan bagi mereka (Berapa banyaknya yang telah kami berikan
kepada mereka), 'kam' merupakan pertanyaan, tempat berkaitnya 'sal' mengenai
maf`ul kedua (obyek kedua), yaitu maf`ul kedua dan mumayaz dari aatainaa
(berupa tanda-tanda yang nyata) atau kuat, misalnya terbelahnya laut, turunnya
manna dan salwa, lalu mereka sambut dengan kekafiran. (Dan barang siapa yang
menukar nikmat Allah), maksudnya tanda-tanda yang telah diberikan-Nya, karena
itu merupakan sebab beroleh petunjuk (setelah nikmat itu datang kepadanya)
menjadi kekafiran, (maka sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya) terhadapnya.
{ زُيّنَ لِلَّذِينَ كَفَرُواْ } من أهل مكة { الحياوة
الدُّنْيَا } بالتمويه فأحبوها { وَ } هم {يَسْخَرون منا لذين ءَامنُواْ} لفقرهم
كبلال وعمار وصهيب أي يستهزئون بهم ويتعالون عليهم بالمال { والذين اتقوا } الشرك
وهم هؤلاء { فَوْقَهُمْ يَوْمَ القيامة والله يَرْزُقُ مَن يَشَاءُ بِغَيْرِ
حِسَابٍ } أي رزقاً واسعاً في الآخرة أو الدنيا بأن يُمَلِّك المسخور منهم أموال
الساخرين ورقابهم .
212. (Dijadikan indah pada pandangan orang-orang
yang kafir) di antara penduduk Mekah (kehidupan dunia ini) dengan jalan
menghiasinya hingga mereka menyukainya (dan) mereka (memandang hina orang-orang
yang beriman) karena kemiskinan mereka, seperti Bilal, Ammar, Shuhaib dan
lain-lain, artinya mengejek mereka dan membanggakan kekayaan mereka kepada
orang-orang miskin yang tidak punya itu. (Padahal orang-orang yang bertakwa)
yang menjaga diri dari kesyirikan, mereka itu (berada di atas orang-orang kafir
pada hari kiamat. Dan Allah memberi rezeki kepada siapa yang disukainya tanpa batas),
artinya rezeki yang luas di akhirat atau di dunia, misalnya dimiliki-Nya harta
benda dan budak dari pihak yang mengejek kepada pihak yang diejek.
{ كَانَ الناس أُمَّةً واحدة } على الإيمان فاختلفوا
بأن آمن بعض وكفر بعض { فَبَعَثَ الله النبيين } إليهم { مُبَشّرِينَ } من آمن
بالجنة { وَمُنذِرِينَ } من كفر بالنار { وَأَنزَلَ مَعَهُمُ الكتاب } بمعنى الكتب
{ بالحق } متعلق ( بأنزل ) { لِيَحْكُمَ } به { بَيْنَ الناس فِيمَا اختلفوا فِيهِ
} من الدين { وَمَا اختلف فِيهِ } أي الدين { إِلاَّ الذين أُوتُوهُ } أي الكتاب
فآمن بعض وكفر بعض { مِن بَعْدِ مَا جَاءَتْهُمُ البينات } الحجج الظاهرة على
التوحيد ( ومن ) متعلقة ( باختلف ) وهي وما بعدها مقدّم على الاستثناء في المعنى
{بَغِيّاً} من الكافرين { بَيْنَهُمْ فَهَدَى الله الذين ءَامَنُواْ لِمَا اختلفوا
فِيهِ مِنَ } للبيان {الحق بِإِذْنِهِ} بإرادته { والله يَهْدِى مَن يَشَاءُ }
هدايته { إلى صراط مُّسْتَقِيمٍ } طريق الحق .
213. (Adalah manusia itu umat yang satu) yang
bersatu dalam keimanan lalu mereka bertikai paham sehingga sebagian mereka
beriman dan sebagian lainnya kafir (Maka Allah pun mengutus para nabi) kepada
mereka (membawa berita gembira) bahwa orang yang beriman akan masuk surga (dan
peringatan) bahwa orang-orang kafir akan masuk neraka, (dan menurunkan bersama
mereka Kitab), dengan arti kitab-kitab (dengan benar) berkaitan dengan
'menurunkan' (agar ia memberi keputusan dengan kitab itu (di antara manusia
tentang perkara yang mereka perselisihkan) mengenai agama (Dan tidaklah
berselisih tentangnya) mengenai agama itu (kecuali orang-orang yang diberi
Kitab), maka berimanlah sebagian dan kafir sebagian (setelah datang kepada
mereka keterangan-keterangan yang nyata) yang membuktikan ketauhidan. 'Min'
berkaitan dengan 'ikhtalafa', dan bersama kalimat yang sesudahnya, ia
didahulukan dari istitsna' dalam makna (karena kedengkian) dari orang-orang
kafir (sesama mereka. Maka Allah menunjuki orang-orang yang beriman mengenai
yang mereka perselisihkan itu kepada) sebagai penjelasan (kebenaran dengan
izin-Nya) artinya kehendak-Nya. (Dan Allah menunjuki siapa yang disukai-Nya),
artinya untuk ditunjuki (ke jalan yang lurus) atau jalan yang benar.
ونزل في جَهْدٍ أصاب المسلمين { أَمْ } بل أ {
حَسِبْتُمْ أَن تَدْخُلُواْ الجنة وَلَمَّا } لم {يَأْتِكُم مَّثَلُ} شبه ما أتى {
الذين خَلَوْاْ مِن قَبْلِكُم } من المؤمنين من المحن فتصبروا كما صبروا {
مَسَّتْهُمْ } جملة مستأنفة مبينة ما قبلها { البأساء } شدّة الفقر { والضراء }
المرض { وَزُلْزِلُواْ } أُزعجوا بأنواع البلاء { حتى يَقُولَ } بالنصب والرفع أي
قال {الرسول والذين ءامَنُواْ مَعَهُ} استبطاء للنصر لتناهي الشدّة عليهم { متى }
يأتي { نَصْرُ الله } الذي وُعِدْناه فأجيبوا من قبل الله { أَلا إِنَّ نَصْرَ
الله قَرِيبٌ } إتيانه .
214. Ayat berikut diturunkan mengenai susah payah
yang menimpa kaum muslimin: (Ataukah), maksudnya apakah (kamu mengira bahwa
kamu akan masuk surga. Padahal belum) maksudnya belum (datang kepadamu seperti)
yang datang (kepada orang-orang yang terdahulu sebelum kamu) di antara
orang-orang beriman berupa bermacam-macam cobaan, lalu kamu bersabar
sebagaimana mereka bersabar? (Mereka ditimpa oleh); kalimat ini menjelaskan
perkataan yang sebelumnya (malapetaka), maksudnya kemiskinan yang memuncak,
(kesengsaraan) maksudnya penyakit, (dan mereka diguncang) atau dikejutkan oleh
bermacam-macam bala, (hingga berkatalah) baris di atas atau di depan artinya
telah bersabda (Rasul dan orang-orang yang beriman yang bersamanya) yang
menganggap terlambatnya datang bantuan disebabkan memuncaknya kesengsaraan yang
menimpa mereka, ("Bilakah) datangnya (pertolongan Allah) yang telah
dijanjikan kepada kami?" Lalu mereka mendapat jawaban dari Allah,
("Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat")
kedatangannya.
{ يَسْئَلُونَكَ } يا محمد صلى الله عليه وسلم {
مَاذَا يُنفِقُونَ } أي الذي ينفقونه والسائل عمرو بن الجموح وكان شيخا ذا مال
فسأل النبي صلى الله عليه وسلم ماذا ينفق وعلى من ينفق؟ { قُلْ } لهم { مَآ
أَنفَقْتُم مِّنْ خَيْرٍ } بيان ل «ما» شامل للقليل والكثير وفيه بيان المُنْفَق
الذي هو أحد شقي السؤال وأجاب عن المصرف الذي هو الشق الآخر بقوله : { فللوالدين
والأقربين واليتامى والمساكين وابن السبيل } أي هم أولى به { وَمَا تَفْعَلُواْ
مِنْ خَيْرٍ } إنفاق أو غيره { فَإِنَّ الله بِهِ عَلِيمٌ } فمجاز عليه .
215. (Mereka bertanya kepadamu) hai Muhammad
(tentang apa yang mereka nafkahkan) Yang bertanya itu ialah Amar bin Jamuh,
seorang tua yang hartawan. Ia menanyakan kepada Nabi saw. apa yang akan
dinafkahkan dan kepada siapa dinafkahkannya? (Katakanlah) kepada mereka (Apa
saja harta yang kamu nafkahkan) 'harta' merupakan penjelasan bagi 'apa saja'
dan mencakup apa yang dinafkahkan yang merupakan salah satu dari dua sisi
pertanyaan, tetapi juga jawaban terhadap siapa yang akan menerima nafkah itu,
yang merupakan sisi lain dari pertanyaan dengan firman-Nya, (maka bagi
ibu-bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang
yang sedang dalam perjalanan), artinya mereka lebih berhak untuk menerimanya.
(Dan apa saja kebaikan yang kamu perbuat) baik mengeluarkan nafkah atau
lainnya, (maka sesungguhnya Allah mengetahuinya) dan akan membalasnya.
{ كتاب } فرض { عَلَيْكُمُ القتال } للكفار { وَهُوَ
كُرْهٌ } مكروه { لَّكُمْ } طبعاً لمشقته { وعسى أَن تَكْرَهُواْ شَيْئًا وَهُوَ
خَيْرٌ لَّكُمْ وعسى أَن تُحِبُّواْ شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَّكُمْ } لميل النفس
إلى الشهوات الموجبة لهلاكها ونفورها عن التكليفات الموجبة لسعادتها فلعل لكم في
القتال- وإن كرهتموه- خيراً لأن فيه إما الظفر والغنيمة أو الشهادة والأجر وفي
تركه- وإن أحبتموه - شراً لأن فيه الذل والفقر وحرمان الأجر { والله يَعْلَمُ } ما
هو خير لكم { وَأَنتُمْ لاَ تَعْلَمُونَ } ذلك فبادروا إلى ما يأمركم به .
216. (Diwajibkan atasmu berperang), yakni
menghadapi orang-orang kafir (padahal hal itu suatu kebencian), maksudnya suatu
hal yang tidak disukai (bagi kamu) menurut tabiat, disebabkan amat
menyusahkannya. (Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal baik bagi kamu dan
boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu padahal amat buruk bagi kamu). Ini disebabkan
kecenderungan nafsu pada syahwat atau keinginan-keinginan yang pasti akan
mencelakakannya dan enggannya melakukan taklif atau tugas-tugas yang akan
membahagiakannya. Siapa tahu bahwa dalam peperangan, walau kamu membencinya,
tersembunyi kebaikan, misalnya kemenangan dan harta rampasan atau mati syahid
dan memperoleh pahala. Sebaliknya dalam meninggalkan, walaupun menyenangkan
hatimu, terdapat keburukan, misalnya kehinaan dan kemiskinan serta luput dari
pahala. (Dan Allah Maha mengetahui) apa-apa yang baik bagimu (sedang kamu tidak
mengetahui) demikian itu. Maka bersegeralah melakukan apa yang diperintahkan
Allah kepadamu. Nabi saw. mengirim pasukannya yang pertama di antaranya
terdapat Abdullah bin Jahsy. Mereka memerangi orang-orang musyrik dan membunuh
Ibnul Hadhrami pada hari terakhir bulan Jumadilakhir hingga mereka memasuki
awal bulan Rajab (salah satu bulan suci). Mereka lalu dicela oleh orang-orang
kafir karena telah menghalalkan bulan suci itu, maka turunlah ayat:
وأرسل النبي صلى الله عليه وسلم أوّل سراياه وعليها
عبد الله بن جحش فقاتلوا المشركين وقتلوا ابن الحضرمي آخر يوم من جمادى الآخرة
والتبس عليهم برجب فعيرهم الكفار باستحلاله فنزل { يَسْئَلُونَكَ عَنِ الشهر
الحرام } المحرم { قِتَالٍ فِيهِ } بدل اشتمال { قُلْ } لهم { قِتَالٌ فِيهِ
كَبِيرٌ } عظيم وزراً مبتدأ وخبر { وَصَدٌّ } مبتدأ منع للناس { عَن سَبِيلِ الله
} دينه { وَكُفْرٌ بِهِ } بالله { وَ } صدّ عن { مّنَ المسجد الحرام } أي مكة {
وَإِخْرَاجُ أَهْلِهِ مِنْهُ } وهم النبي صلى الله عليه وسلم والمؤمنون ، وخبر
المبتدأ { أَكْبَرُ } أعظم وزراً { عِندَ الله } من القتال فيه { والفتنة } الشرك
منكم { أَكْبَرُ مِنَ القتل } لكم فيه { وَلاَ يَزَالُونَ } أي الكفار { يقاتلونكم
} أيها المؤمنون {حتى} كي { يَرُدُّوكُمْ عَن دِينِكُمْ } إلى الكفر { إِنِ
استطاعوا وَمَن يَرْتَدِدْ مِنكُمْ عَن دِينِهِ فَيَمُتْ وَهُوَ كَافِرٌ فأولئك
حَبِطَتْ } بَطَلَتْ { أعمالهم } الصالحة { فِى الدنيا والأخرة } فلا اعتداد بها
ولا ثواب عليها والتقييد بالموت عليها يفيد أنه لو رجع إلى الإسلام لم يبطل عمله
فيثاب عليه ولا يعيده كالحج مثلاً ، وعليه الشافعي { وأولئك أصحاب النار هُمْ
فِيهَا خالدون } .
217. (Mereka menanyakan kepadamu tentang bulan
haram) atau bulan suci (yakni berperang padanya), menjadi badal isytimal
(Katakanlah) kepada mereka, ("Berperang dalam bulan itu adalah
besar"), maksudnya dosa besar. 'Berperang' menjadi mubtada', sedangkan
'besar' menjadi khabarnya, (tetapi menghalangi) manusia, menjadi mubtada' (dari
jalan Allah) maksudnya dari agama-Nya (dan kafir kepada-Nya), (serta)
menghalangi ia masuk (Masjidilharam), artinya kota Mekah (dan mengusir
penduduknya daripadanya) sebagaimana yang dialami Nabi saw. bersama orang-orang
mukmin, sedang yang menjadi khabarnya ialah (lebih besar lagi), artinya dosanya
(di sisi Allah) daripada berperang itu. (Sedangkan berbuat fitnah) artinya
kesyirikan (lebih besar lagi dari pembunuhan) bagimu padanya. (Dan tidak
henti-hentinya mereka), maksudnya orang-orang kafir (memerangi kamu) hai
orang-orang beriman (hingga), maksudnya agar (mengembalikan kamu dari agamamu)
kepada kekafiran, (sekiranya mereka sanggup. Barang siapa yang murtad di antara
kamu dari agamanya, lalu ia mati dalam kekafiran, maka mereka itu menjadi
sia-sia) atau batal (amal-amal mereka) yang saleh (di dunia dan akhirat) hingga
tidak dianggap dan tidak diberi pahala. Mengaitkannya dengan kematian menunjukkan
bahwa seandainya ia kembali kepada Islam sebelum mati maka amalnya tidaklah
batal dan tetap diberi pahala serta tidak perlu diulangi lagi, haji misalnya.
Demikianlah menurut pendapat Syafii, (dan mereka itulah penghuni neraka, mereka
kekal di dalamnya). Tatkala anak buah pasukannya tadi menyangka bahwa meskipun
mereka tidak berdosa, tetap tidak beroleh pahala (karena melakukan peperangan
pada bulan haram), maka turunlah ayat:
ولما ظن السرية أنهم إن سلموا من الإثم فلا يحصل لهم
أجر نزل { إِنَّ الذين ءَامَنُواْ والذين هَاجَرُواْ } فارقوا أوطانهم { وجاهدوا
فِي سَبِيلِ الله } لإعلاء دينه { أولئك يَرْجُونَ رَحْمَتَ الله } ثوابه { والله
غَفُورٌ } للمؤمنين { رَّحِيمٌ } بهم .
218. (Sesungguhnya orang-orang yang beriman,
orang-orang yang berhijrah) meninggalkan kampung halaman mereka, (dan berjihad
di jalan Allah), yakni untuk meninggikan agama-Nya, (mereka itu mengharapkan
rahmat Allah), artinya pahala-Nya, (dan Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang) terhadap orang-orang beriman.
{ يَسْئَلُونَكَ عَنِ الخمر والميسر } القمار ما
حكمهما؟ { قُلْ } لهم { فِيهِمَآ } أي في تعاطيهما { إِثْمٌ كَبِيرٌ } عظيم ، وفي
قراءة ( كثير ) بالمثلثة لما يحصل بسببهما من المخاصمة والمشاتمة وقول الفحش {
ومنافع لِلنَّاسِ } باللذة والفرح في الخمر وإصابة المال بلا كدّ في الميسر { وَإِثْمُهُمَآ
} أي ما ينشأ عنهما من المفاسد { أَكْبَرُ } أعظم { مِن نَّفْعِهِمَا } ولما نزلت
شربها قوم وامتنع آخرون إلى أن حرمتها آية ( المائدة ) [ 90 : 5 ] { وَ
يَسْئَلُونَكَ مَاذَا يُنْفِقُونَ } أي ما قدره { قُلْ } أنفقوا { العفو } أي
الفاضل عن الحاجة ولا تنفقوا ما تحتاجون إليه وتضيعوا أنفسكم وفي قراءة بالرفع
بتقدير هو {كذلك} أي كما بُيِّنَ لكم ما ذكر { يُبَيِّنُ الله لَكُمُ الأيات
لَعَلَّكُمْ تَتَفَكَّرُونَ } .
219. (Mereka menanyakan kepadamu tentang minuman
keras dan berjudi) apakah hukumnya? (Katakanlah kepada mereka) (pada keduanya)
maksudnya pada minuman keras dan berjudi itu terdapat (dosa besar). Menurut
satu qiraat dibaca katsiir (banyak) disebabkan keduanya banyak menimbulkan
persengketaan, caci-mencaci, dan kata-kata yang tidak senonoh, (dan beberapa
manfaat bagi manusia) dengan meminum-minuman keras akan menimbulkan rasa
kenikmatan dan kegembiraan, dan dengan berjudi akan mendapatkan uang dengan
tanpa susah payah, (tetapi dosa keduanya), maksudnya bencana-bencana yang
timbul dari keduanya (lebih besar) artinya lebih parah (daripada manfaat
keduanya). Ketika ayat ini diturunkan, sebagian sahabat masih suka meminum
minuman keras, sedangkan yang lainnya sudah meninggalkannya hingga akhirnya
diharamkan oleh sebuah ayat dalam surat Al-Maidah. (Dan mereka menanyakan
kepadamu beberapa yang akan mereka nafkahkan), artinya berapa banyaknya.
(Katakanlah), Nafkahkanlah (kelebihan) maksudnya yang lebih dari keperluan dan
janganlah kamu nafkahkan apa yang kamu butuhkan dan kamu sia-siakan dirimu.
Menurut satu qiraat dibaca al-`afwu sebagai khabar dari mubtada' yang tidak
disebutkan dan diperkirakan berbunyi, "yaitu huwa ....".
(Demikianlah), artinya sebagaimana dijelaskan-Nya kepadamu apa yang telah
disebutkan itu (dijelaskan-Nya pula bagimu ayat-ayat agar kamu memikirkan).
{فِى} أمر {الدنيا والأخرة} فتأخذون بالأصلح لكم فيهما
{وَيَسْئَلُونَك عَنِ اليتاماى} وما يلقونه من الحرج في شأنهم فإن واكلوهم يأثموا
وإن عزلوا ما لهم من أموالهم وصنعوا لهم طعاماً وحدهم فَحَرَج {قُلْ إِصْلاَحٌ
لَّهُمْ} في أموالهم بتنميتها ومداخلتكم {خَيْرٌ} من ترك ذلك {وَإِن
تُخَالِطُوهُمْ} أي تخالطوا نفقتكم بنفقتهم {فَإِخوَانُكُمْ} أي فهم إخوانكم في
الدين ومن شأن الأخ أن يخالط أخاه أي فلكم ذلك {والله يَعْلَمُ المفسد} لأموالهم
بمخالطته {مِنَ المصلح} بها فيجازي كلاًّ منهما {وَلَوْ شَاءَ الله لأَعْنَتَكُمْ}
لضيق عليكم بتحريم المخالطة {إِنَّ الله عَزِيزٌ} غالب على أمره {حَكِيمٌ} في صنعه
.
220. (Yaitu tentang) urusan (dunia dan akhirat)
hingga kamu dapat memungut mana-mana yang lebih baik untukmu pada keduanya.
(Dan mereka menanyakan kepadamu tentang anak-anak yatim) serta
kesulitan-kesulitan yang mereka temui dalam urusan mereka. Jika mereka
menyatukan harta mereka dengan harta anak-anak yatim, mereka merasa berdosa dan
jika mereka pisahkan harta mereka dan dibuatkan makanan bagi mereka secara
terpisah, maka mengalami kerepotan. (Katakanlah, "Mengurus urusan mereka
secara patut) misalnya mengenai campur-tangan dalam upaya mengembangkan harta
mereka (adalah lebih baik) daripada membiarkannya. (Dan jika kamu mencampuri
urusan mereka), maksudnya kamu campurkan pengeluaran kamu dengan pengeluaran
mereka, (maka mereka adalah saudaramu) maksudnya mereka itu adalah
saudara-saudara seagama dan telah menjadi kelaziman bagi seorang saudara untuk
mencampurkan hartanya pada harta saudaranya. Tegasnya silakan melakukannya
karena tak ada salahnya (Dan Allah mengetahui orang yang membuat kerusakan)
terhadap harta anak-anak yatim itu ketika mencampurkan hartanya kepada harta
mereka (dari orang yang berbuat kebaikan) dengannya, hingga masing-masing akan
mendapat balasan yang setimpal (sekiranya Allah menghendaki, tentulah Dia akan
mempersulitmu) dengan melarang mencampurkan harta, (sesungguhnya Allah Maha
Kuasa) atas segala persoalan (lagi Maha Bijaksana) dalam segala tindakan dan
perbuatan.
0 komentar:
Posting Komentar