Tafsir Qur'an Surat 002. Al Baqarah [ 101 - 120 ]
وَلَمَّا جَاءَهُمْ رَسُولٌ مِّنْ
عِندِ الله محمد صلى الله عليه وسلم مُصَدِّقٌ لِّمَا مَعَهُمْ نَبَذَ فَرِيقٌ مّنَ الذين أُوتُواْ
الكتاب كتاب الله أي التوراة وَرَاءَ ظُهُورِهِمْ
أي لم يعملوا بما فيها من الإيمان بالرسول وغيره كَأَنَّهُمْ
لاَ يَعْلَمُونَ ما فيها من أنه نبي حق أو أنها كتاب الله
101. (Dan tatkala datang kepada mereka seorang
rasul dari sisi Allah) yakni Muhammad saw. (yang membenarkan kitab yang ada
pada mereka, sebagian dari orang-orang yang diberi kitab melemparkan kitab
Allah) yakni Taurat (ke belakang punggung mereka) artinya mereka tidak mau
mengamalkan isinya berupa keimanan kepada rasul dan lain-lain (seolah-olah
mereka tidak mengetahui) akan isinya bahwa beliau adalah nabi yang sebenarnya
atau bahwa Taurat itu adalah kitab Allah.
واتبعوا
عطف على نبذ مَا تَتْلُواْ أي تلت الشياطين عَلَى عهد مُلْكِ
سليمان من السحر وكانت دفنته تحت كرسيه لما نُزِعَ ملكه أو كانت تسترق
السمع وتضم إليه أكاذيب وتلقيه إلى الكهنة فيدوّنونه وفشا ذلك وشاع أنّ الجن تعلم
الغيب فجمع سليمان الكتب ودفنها فلما مات دلت الشياطين عليها الناس فاستخرجوها
فوجدوا فيها السحر فقالوا إنما ملككم بهذا فتعلموه ورفضوا كتب أنبيائهم . قال
تعالى- تبرئة لسليمان ورداً على اليهود في قولهم انظروا إلى محمد يذكر سليمان في
الأنبياء وما كان إلا ساحراً- : وَمَا كَفَرَ سليمان
أي لم يعمل السحر لأنه كفر ولكن بالتشديد والتخفيف
الشياطين كَفَرُواْ يُعَلّمُونَ الناس السحر
الجملة حال من ضمير (كفروا) وَ يعلمونهم مَا أُنْزِلَ عَلَى الملكين أي أُلْهِمَاه من السحر
وقرىء بكسر اللام الكائنين بِبَابِلَ بلد في سواد
العراق هاروت وماروت بدل أو عطف بيان للملكين قال ابن
عباس هما ساحران كانا يعلمان السحروقيل ملكان أُنْزِلاَ لتعليمه ابتلاء من الله
إلى الناس وَمَا يُعَلّمَانِ مِنْ زائدة أَحَدٍ حتى يَقُولاَ له نصحاً إِنَّمَا
نَحْنُ فِتْنَةٌ بلية من الله إلى الناس ليمتحنهم بتعليمه فمن تعلمه كفر
ومن تركه فهو مؤمن فَلاَ تَكْفُرْ بتعلمه فإن أبى
إلا التعليم علماه فَيَتَعَلَّمُونَ مِنْهُمَا مَا
يُفَرّقُونَ بِهِ بَيْنَ المرء وَزَوْجِهِ بأن يُبَغِّضَ كلاًّ إلى الآخر وَمَا هُمْ أي السحرة بِضَارّينَ
بِهِ بالسحر مِنْ زائدة أَحَدٍ إِلاَّ بِإِذْنِ الله بإرادته وَيَتَعَلَّمُونَ مَا يَضُرُّهُمْ في الآخرة وَلاَ يَنفَعُهُمْ وهو السحر وَلَقَدْ
لام قسم عَلِمُواْ أي اليهود لِمَنِ لام ابتداء معلقة لما قبلها (وَمَنْ) موصولة اشتراه اختاره أو استبدله بكتاب الله مَا لَهُ فِى الأخرة مِنْ خلاق نصيب في الجنة وَلَبِئْسَ مَا شيئاً شَرَوْاْ
باعوا بِهِ أَنفُسَهُمْ أي الشارين : أي حظها من
الآخرة إن تعلموه حيث أوجب لهم النار لَوْ كَانُواْ
يَعْلَمُونَ حقيقة ما يصيرون إليه من العذاب ما تعلموه .
102. (Dan mereka mengikuti) diathafkan pada
'nabadza' (apa yang dibaca) dulu (oleh setan-setan pada) masa (kerajaan
Sulaiman) berupa buku-buku sihir yang mereka pendam di bawah singgasananya
ketika kerajaannya runtuh. Atau mungkin juga setan-setan itu mencari dengar
lalu mencampurkan ke buku-buku itu kebohongan-kebohongan dan memberikannya
kepada tukang-tukang tenung yang membukukannya sehingga tersebar berita bahwa
jin mengajarkan hal-hal gaib. Sulaiman pun mengumpulkan buku-buku itu lalu
menguburkannya. Tatkala ia mangkat, setan-setan pun menunjukkannya kepada
manusia dan ketika mereka bongkar ternyata di dalamnya ada ilmu sihir. Kata
mereka, "Kerajaan kamu berdirinya adalah dengan ini!" Lalu mereka
pelajari ilmu sihir itu dan mereka tolak buku-buku nabi-nabi mereka. Ketika
orang-orang Yahudi mengatakan, "Lihat itu Muhammad, disebutkannya Sulaiman
itu seorang nabi, padahal ia tidak lebih dari seorang tukang sihir", maka
Allah pun berfirman untuk membuktikan kebenaran Sulaiman dan menyangkal
orang-orang Yahudi itu, (padahal Sulaiman tidaklah kafir) maksudnya ia tidak
melakukan sihir, sebab sihir adalah perbuatan kafir (hanya) ada yang membaca
'lakinna' dan ada yang membaca 'lakin' (setan-setanlah yang kafir. Mereka
mengajarkan sihir kepada manusia). Kalimat ini menjadi hal bagi kata ganti yang
terdapat pada 'kafaruu' (dan) mengajarkan pula kepada mereka (apa yang diturunkan
kepada dua malaikat) artinya ilmu sihir yang diilhamkan kepada mereka. Ada pula
yang membaca 'al-malikain' dengan lam berbaris bawah sehingga berarti dua orang
raja, yaitu yang berada (di Babilon) suatu negeri di tanah subur Irak. (Harut
dan Marut) merupakan 'badal' atau nama dan kata ganti dari kedua malaikat itu,
atau athaf bayan, artinya hubungan yang memberi penjelasan. Menurut Ibnu Abbas,
kedua mereka itu adalah tukang sihir yang mengajarkan ilmu sihir dan ada pula
yang mengatakan bahwa mereka adalah dua orang malaikat yang sengaja diturunkan
Allah untuk menyebarkannya sebagai ujian dari Allah terhadap umat manusia.
(Sedangkan keduanya tidaklah mengajarkan kepada) 'min' merupakan tambahan
(seorang pun sebelum mengatakan) atau menyampaikan nasihat lebih dahulu
("Sesungguhnya kami ini hanya cobaan) ujian dari Allah terhadap manusia
dengan mengajarkannya, siapa yang mempelajarinya, ia jatuh kafir dan siapa yang
meninggalkannya ia mukmin, (sebab itu janganlah kamu kafir!") Jika ia
masih mendesak untuk mempelajarinya barulah mereka mengajarkannya. (Maka mereka
mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dapat menceraikan antara seorang
laki-laki dengan istrinya) misalnya dengan membangkitkan marah dan kebencian
satu pihak terhadap lainnya. (Dan tidaklah mereka) yakni ahli-ahli sihir itu
(dapat memberi mudarat dengannya) maksudnya dengan ilmu sihir itu (dari) 'min'
di sini hanya sebagai tambahan (kepada seorang pun kecuali dengan izin Allah)
atau kehendak-Nya (Dan mereka pelajari apa yang memberi mudarat kepada mereka),
yakni di akhirat (dan yang tidak memberi manfaat) yakni sihir. (Dan
sesungguhnya) 'lam' menunjukkan sumpah (mereka sebenarnya tahu) yakni
orang-orang Yahudi itu sebenarnya yakin (bahwa barang siapa) 'lam' merupakan
lam ibtida yang menghubungkan dengan kalimat sebelumnya, sedangkan 'man' isim
maushul (yang menukarnya) atau menggantinya (sihir) dengan Kitabullah,
(tiadalah baginya bagian di akhirat) atau keberuntungan dalam surga, (dan amat
buruklah sesuatu) maksudnya perbuatan mereka (menjual) menukarkan (diri mereka
dengannya) yakni menjual kebahagiaannya di akhirat dengan mempelajari sihir
karena telah pasti akan menjerumuskan mereka ke dalam neraka, (seandainya
mereka menyadarinya) jika mereka benar-benar tahu atau menyadari hakikat siksaan
yang akan mereka jalani di akhirat kelak, niscaya mereka tidak mau
mempelajarinya.
وَلَوْ أَنَّهُمْ أي اليهود ءامَنُواْ بالنبي والقرآن واتقوا عقاب الله بترك معاصيه كالسحر ، وجواب (لو) محذوف
: أي لأثيبوا دل عليه لَمَثُوبَةٌ ثواب وهو مبتدأ
واللام فيه للقسم مّنْ عِندِ الله خَيْرٌ خبره مما
شروا به أنفسهم لَوْ كَانُواْ يَعْلَمُونَ أنه خير
لما آثروه عليه.
103. (Dan seandainya mereka) orang-orang Yahudi
(beriman) terhadap Nabi dan Alquran (dan menjaga diri mereka) dari siksa Allah
dengan meninggalkan maksiat, seperti sihir. Jawaban dari 'lau' ini dibuang.
Atau tentulah mereka akan diberi pahala. Hal ini ditunjukkan oleh (maka
sesungguhnya pahala) 'matsuubatun' menjadi mubtada, sedangkan 'lam' menunjukkan
sumpah (di sisi Allah itu lebih baik) 'khairun' menjadi khabar, artinya 'lebih
baik' yakni lebih baik dari hasil penjualan diri mereka itu (seandainya mereka
mengetahuinya) seandainya mereka tahu bahwa pahala itu lebih baik, tentulah
mereka tak akan mementingkan yang lain darinya.
ياأيها الذين ءامَنُواْ لاَ تَقُولُواْ للنبي راعنا أمر من (المراعاة) وكانوا
يقولون له ذلك وهي بلغة اليهود سب من (الرعونة) فسُرُّوا بذلك وخاطبوا بها النبيَّ
فنُهي المؤمنون عنها وَقُولُواْ بدلها انظرنا أي انظر إلينا واسمعوا
ما تؤمرون به سماع قبول وللكافرين عَذَابٌ أَلِيمٌ
مؤلم هو النار.
104. (Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu
katakan) kepada Nabi (raa`inaa) artinya perhatikanlah kami; 'raa'inaa' diambil
dari kata 'muraa`ah', tetapi orang-orang Yahudi biasa mengatakan 'raa`unah'
yang dalam bahasa mereka berarti 'teramat bodoh' sebagai ejekan kepada Nabi,
maka orang-orang mukmin dilarang mengucapkan kata-kata itu, (dan katakanlah)
yakni sebagai gantinya, (unzhurnaa) artinya lihatlah kami; (dan dengarlah
olehmu) apa-apa yang dititahkan dengan kesediaan untuk mematuhinya (dan bagi orang-orang
kafir disediakan siksaan pedih) yang menyakitkan sekali, yaitu neraka.
مَّا يَوَدُّ الذين كَفَرُواْ مِنْ
أَهْلِ الكتاب وَلاَ المشركين من العرب عطف على (أهل
الكتاب)، (ومن) للبيان، أَن يُنَزَّلَ عَلَيْكُم مِّنْ
زائدة خَيْرٍ وحي مِّن
رَّبّكُمْ حسداً لكم والله يَخْتَصُّ بِرَحْمَتِهِ
نبوّته مَن يَشَاءُ والله ذُو الفضل العظيم.
105. (Orang-orang kafir dan golongan Ahli Kitab
dan orang-orang musyrik tidak menginginkan) orang-orang musyrik di sini ialah
dari kalangan Arab, dihubungkan kepada Ahli Kitab, sedangkan 'min' atau 'dari'
untuk penjelasan (diturunkannya kebaikan kepadamu) 'min' di sini hanya sebagai
tambahan; sedangkan 'kebaikan' maksudnya ialah wahyu, (dari Tuhan) disebabkan
iri hati atau dengki kepadamu. (Sedangkan Allah menentukan rahmat-Nya) atau
kenabian-Nya (kepada siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah mempunyai karunia
yang maha besar).
ولما طعن الكفار في النسخ وقالوا إنّ محمداً يأمر
أصحابه اليوم بأمر وينهى عنه غداً نزل : مَا شرطية
نَنسَخْ مِنْ ءايَةٍ أي : نُزِلْ حكمها إما مع
لفظها أو لا وفي قراءة بضم النون من أنسخ أي نأمرك أو جبريل بنسخها أَوْ ننسها نؤخرها فلانَزِلَ حكمها ونرفع تلاوتها أو
نؤخرها في اللوح المحفوظ وفي قراءة بلا همز من النسيان : أي نُنْسِكها ، أي نمحها
من قلبك ، وجواب الشرط نَأْتِ بِخَيْرٍ مّنْهَا
أنفع للعباد في السهولة أو كثرة الأجر أَوْ مِثْلِهَا
في التكليف والثواب. أَلَمْ تَعْلَمْ أَنَّ الله على كُلّ
شَيْء قَدِيرٌ ومنه النسخ والتبديل والاستفهام للتقرير.
106. Tatkala orang-orang kafir mengecam tentang
nasakh/penghapusan atau pergantian hukum dan menuduh bahwa Muhammad menyuruh
sahabat-sahabatnya untuk mengerjakan sesuatu pada hari ini lalu melarangnya
esok, maka turunlah ayat, (Apa saja) disebut 'syarthiyah' yang membutuhkan
jawaban (ayat yang Kami hapus) baik hukumnya itu pada mulanya turun bersama
lafalnya atau tidak dan menurut satu qiraat 'nunsikh', artinya Kami titah kamu
atau Jibril untuk menghapusnya (atau Kami tangguhkan) Kami undurkan sehingga
hukumnya tidak turun dan bacaannya Kami tangguhkan di Lohmahfuz. Menurut satu
qiraat tanpa hamzah, berasal dari kata-kata 'nisyaan' artinya 'lupa', sehingga
artinya ialah Kami kikis atau hapus dari dalam kalbumu sehingga kamu
melupakannya. Jawab syaratnya ialah (Kami datangkan yang lebih baik
daripadanya) artinya lebih menguntungkan bagi hamba, baik dalam kemudahannya
maupun dalam besar pahalanya (atau yang sebanding dengannya) dalam beban yang
harus dipikul atau dalam ganjarannya. (Tidakkah kamu ketahui bahwa sesungguhnya
Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu?) Termasuk dalam kekuasaan-Nya itu nasakh,
yaitu menghapus hukum dan mengubahnya, dan mengenai pertanyaan di sini
maksudnya ialah untuk mengukuhkan.
أَلَمْ تَعْلَمْ أَنَّ الله لَهُ
مُلْكُ السموات والأرض يفعل فيهما ما يشاء وَمَا لَكُم مّن دُونِ الله أي غيره مِنْ زائدة وَلِيُّ
يحفظكم وَلاَ نَصِيرٍ يمنع عذابه عنكم إن أتاكم؟.
107. (Tidakkah kamu ketahui bahwa milik Allahlah
kerajaan langit dan bumi) sehingga Dia dapat berbuat terhadap keduanya menurut
yang dikehendaki-Nya. (Dan tiada bagimu selain Allah) (dari) hanya sebagai
tambahan (seorang wali) seorang pelindung yang akan melindungimu (dan tidak
pula seorang pembela) yang akan menghindarkan siksaan jika datang menimpa.
ونزل لما سأله أهل مكة أن يُوسِّعها ويجعل الصفا ذهباً
أَمْ بل أ تُرِيدُونَ أَن
تَسْئَلُواْ رَسُولَكُمْ كَمَا سُئِلَ موسى أي سأله قومه مِن قَبْلُ من قولهم (أرنا الله جهرة) وغير ذلك وَمَن يَتَبَدَّلِ الكفر بالإيمان أي يأخذه بدله بترك
النظر في الآيات البينات واقتراح غيرها فَقَدْ ضَلَّ
سَوَاء السبيل أخطأ الطريق الحق (والسواء) في الأصل الوسط.
108. Tatkala warga Mekah meminta kepada Nabi saw.
agar kota mereka diperluas dan bukit Shafa dijadikan sebuah bukit emas
turunlah, (Atau) apakah (kamu menghendaki untuk meminta kepada Rasulmu seperti
yang diminta kepada Musa) maksudnya kaum Nabi Musa telah meminta kepadanya
(dulu) seperti kata mereka, "Perlihatkanlah Allah kepada kami secara
nyata!" Dan lain-lain. (Dan barang siapa yang menukar iman dengan
kekafiran) artinya mengambil kekafiran sebagai ganti keimanan disebabkan tidak
mau memperhatikan ayat-ayat yang jelas dan lebih memilih yang lainnya (maka
sungguh ia telah sesat dari jalan yang benar) 'sawa' asalnya 'wasath', artinya
pertengahan.
وَدَّ كَثِيرٌ مّنْ أَهْلِ الكتاب
لَوْ مصدرية يَرُدُّونَكُم مِن
بَعْدِ إيمانكم كُفَّارًا حَسَدًا مفعول له كائناً مّنْ عِنْدِ أَنْفُسِهِمْ أي حملتهم عليه أنفسهم الخبيثة مِّن بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمُ في التوراة الحق في شأن النبيّ فاعفوا
عنهم أي اتركوهم واصفحوا أعرضوا فلا تجازوهم حتى يَأْتِىَ الله بِأَمْرِهِ فيهم من القتال إِنَّ الله على كُلِّ شَىْء قَدِيرٌ.
109. (Sebagian besar Ahli Kitab menginginkan agar)
'lau' atau 'agar' mashdariyah, artinya melebur kalimat sesudahnya menjadi
mashdar (mereka dapat mengembalikan kamu pada kekafiran setelah kamu beriman
disebabkan kedengkian) 'maf`ul lah' menunjukkan motif dari keinginan mereka itu
(dari diri mereka sendiri) maksudnya timbul dan didorong oleh jiwa mereka yang
kotor (setelah nyata bagi mereka) dalam Taurat (kebenaran) mengenai diri Nabi.
(Maka biarkanlah mereka) tinggalkan (dan berpalinglah) tak usah dilayani mereka
itu, (sampai Allah mendatangkan perintah-Nya) tentang mereka dengan menyuruh
memerangi mereka. (Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu).
وَأَقِيمُواْ الصلاة وَءاتُواْ
الزكواة وَمَا تُقَدّمُواْ لأَنْفُسِكُم مّنْ خَيْرٍ طاعة
كصلة وصدقة تَجِدُوهُ أي ثوابه عِندَ الله إِنَّ الله بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ فيجازيكم
به.
110. (Dan dirikanlah salat serta bayarkanlah zakat
dan apa-apa yang kamu persembahkan buat dirimu berupa kebaikan) artinya
ketaatan seperti sedekah dan menghubungkan silaturahmi, (tentulah kamu akan
mendapatinya) maksudnya pahalanya (di sisi Allah, sesungguhnya Allah Maha
Melihat akan apa-apa yang kamu kerjakan) sehingga kamu akan menerima balasan
daripadanya.
وَقَالُواْ لَن يَدْخُلَ الجنة
إِلاَّ مَن كَانَ هُودًا جمع (هائد) أَوْ نصارى قال ذلك يهود المدينة ونصارى نجران لما
تناظروا بين يدي النبيّ صلى الله عليه وسلم أي قال اليهود لن يدخلها إلا اليهود
وقال النصارى لن يدخلها إلا النصارى تِلْكَ القولة
أَمَانِيُّهُمْ شهواتهم الباطلة قُلْ لهم هَاتُواْ برهانكم
حجتكم على ذلك إِن كُنتُمْ صادقين فيه
111. (Dan mereka, orang-orang Yahudi dan Kristen,
mengatakan, "Sekali-kali tidak akan masuk surga kecuali orang-orang yang
beragama Yahudi atau Kristen.") Ucapan ini dikeluarkan oleh orang-orang
Yahudi Madinah dan Kristen Najran tatkala mereka berbantahan di hadapan Nabi
saw. Kata Yahudi, "Hanya orang Yahudilah yang akan masuk ke
dalamnya." Orang Kristen menjawab, "Surga itu tidak akan dimasuki,
kecuali oleh orang Kristen." (Demikianlah itu) yakni ucapan mereka itu
(hanyalah angan-angan mereka saja) artinya keinginan kosong belaka.
(Katakanlah) kepada mereka, (Tunjukkanlah bukti kebenaranmu) yaitu hujah atas
yang demikian itu (jika kamu orang yang benar) mengenai hal tersebut.
بلى يدخل
الجنة غيرهم مَنْ أَسْلَمَ وَجْهَهُ لِلَّهِ أي
انقاد لأمره وخص الوجه لأنه أشرف الأعضاء فغيره أولى وَهُوَ
مُحْسِنٌ موحد فَلَهُ أَجْرُهُ عِندَ رَبّهِ
أي ثواب عمله الجنة وَلاَ خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلاَ هُمْ
يَحْزَنُونَ في الآخرة
112. (Tidak demikian) bahkan yang akan masuk surga
itu ialah selain mereka (barang siapa yang menyerahkan wajahnya kepada Allah)
maksudnya tunduk pada perintah-Nya. Ditekankan menyerahkan 'wajah' atau 'muka'
karena merupakan anggota tubuh yang paling mulia, maka anggota tubuh yang
lainnya harus lebih tunduk lagi (sedangkan ia berbuat kebaikan) terutama
bertauhid, (maka baginya pahala di sisi Tuhannya) artinya sebagai ganjaran amal
perbuatannya itu ialah surga. (Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak
pula mereka akan berduka cita) yakni di akhirat kelak.
وَقَالَتِ اليهود لَيْسَتِ النصارى
على شَىْء معتدّ به وكفرت بعيسى وَقَالَتِ
النصارى لَيْسَتِ اليهود على شَىْء معتدّ به وكفرت بموسى وَهُمْ أي الفريقان يَتْلُونَ
الكتاب المنزل عليهم وفي كتاب اليهود تصديق عيسى ، وفي كتاب النصارى تصديق
موسى والجملة حال كذلك كما قال هؤلاء قَالَ الذين لاَ يَعْلَمُونَ أي المشركون من العرب
وغيرهم مِّثْلَ قَوْلِهِمْ بيان لمعنى (ذلك) أي
قالوا لكل ذي دين ليسوا على شيء فالله يَحْكُمُ
بَيْنَهُمْ يَوْمَ القيامة فِيمَا كَانُواْ فِيهِ يَخْتَلِفُونَ من أمر
الدين فيدخل المحق الجنة والمبطل النار.
113. (Dan orang-orang Yahudi berkata,
"Orang-orang Nasrani tidak mempunyai sesuatu pegangan") yakni sesuatu
yang dapat diakui di samping mereka tidak pula beriman kepada Isa. (Sebaliknya
orang-orang Nasrani mengatakan, "Orang Yahudi tidak mempunyai sesuatu
pegangan,") yang dapat dipercaya dan mereka kafir pula kepada Nabi Musa
(padahal mereka) kedua golongan tersebut (sama-sama membaca Alkitab) yang
diturunkan kepada mereka. Di dalam kitab suci orang Yahudi terdapat pengukuhan
terhadap Nabi Isa dan dalam kitab suci orang Kristen terdapat pengukuhan
terhadap Nabi Musa. Kalimat yang belakangan ini menjadi 'hal'. (Demikian pula)
maksudnya seperti yang mereka katakan itu (dikatakan oleh orang-orang yang
tidak mengetahui) yakni orang-orang musyrik dari golongan Arab dan lainnya
(seperti ucapan mereka itu) penjelasan bagi makna 'demikian pula', artinya
kepada setiap penganut agama lain, mereka katakan bahwa mereka tidak mempunyai
dasar atau pedoman. (Maka Allah akan mengadili di antara mereka pada hari
kiamat mengenai apa yang mereka persengketakan itu) yakni tentang urusan agama,
sehingga semua pihak yang membenarkannya akan masuk surga dan sebaliknya orang
yang menyangkalnya akan masuk neraka.
وَمَنْ أَظْلَمُ أي لا أحد أظلم مِمَّن مَّنَعَ مساجد الله
أَن يُذْكَرَ فِيهَا اسمه بالصلاة والتسبيح وسعى
فِى خَرَابِهَا بالهدم أو التعطيل، نزلت إخباراً عن الروم الذين خربوا بيت
المقدس أو في المشركين لما صدّوا النبي صلى الله عليه وسلم عام الحديبية عن البيت أُوْلَئِكَ مَا كَانَ لَهُمْ أَن يَدْخُلُوهَا إِلاَّ
خَائِفِينَ خبر بمعنى الأمر أي أخيفوهم بالجهاد فلا يدخلها أحد آمناً لَهُمْ فِى الدنيا خِزْىٌ هوان بالقتل والسبي والجزية وَلَهُمْ فِى الأخرة عَذَابٌ عَظِيمٌ هو النار.
114. (Dan siapakah yang melarang menyebut nama
Allah dalam mesjid-mesjid-Nya) misalnya salat dan bertasbih (dan berusaha untuk
merobohkannya) baik dengan jalan meruntuhkan mesjid itu maupun dengan menggagalkan
orang untuk mengunjungi dan memasukinya. Ayat ini turun menceritakan perbuatan
orang-orang Romawi yang telah merobohkan Baitulmakdis atau orang-orang musyrik
Mekah yang menghalang-halangi Nabi saw. ketika mengunjungi Baitullah pada tahun
perjanjian Hudaibiah. (Mereka itu tidak sepatutnya memasukinya kecuali dengan
rasa takut). Kalimat ini kalimat berita dengan arti perintah, artinya ancamlah
mereka itu dengan jihad, sehingga tidak seorang pun masuk ke dalamnya dengan
rasa aman. (Mereka di dunia mendapat kehinaan) atau kenistaan disebabkan
terbunuh, ditawan atau membayar upeti (dan di akhirat mereka mendapat siksa
yang besar) neraka.
ونزل لما طعن اليهود في نسخ القبلة أو في صلاة النافلة
على الراحلة في السفر حيثما توجهت وَلِلَّهِ المشرق
والمغرب أي الأرض كلها لأنهما ناحيتاها فَأَيْنَمَا
تُوَلُّواْ وجوهكم في الصلاة بأمره فَثَمَّ
هناك وَجْهُ الله قبلته التي رضيها إِنَّ الله واسع يسع فضله كل شيء عَلِيمٌ بتدبير خلقه.
115. Ketika orang-orang Yahudi mengecam
penggantian kiblat atau tentang salat sunah di atas kendaraan selama dalam
perjalanan dengan menghadap ke arah yang dituju, turunlah ayat, (Dan milik
Allahlah timur dan barat) karena keduanya merupakan ujung dan pangkalnya, (maka
ke mana saja kamu menghadap) maksudnya menghadapkan mukamu di waktu salat atas
titah-Nya, (maka di sanalah) di arah sanalah (wajah Allah) maksudnya kiblat
yang diridai-Nya. (Sesungguhnya Allah Maha Luas) maksudnya kemurahan-Nya
meliputi segala sesuatu (lagi Maha Mengetahui) tentang pengaturan makhluk-Nya.
وَقَالُواْ
بواو ودونها أي اليهود والنصارى ومن زعم أنّ الملائكة بنات الله اتخذ الله وَلَدًا قال تعالى : سبحانه
تنزيها له عنه بَل لَّهُ مَا فِي السموات والأرض
ملكاً وخلقاً وعبيداً والملكية تنافي الولادة وعبر ب«ما» تغليبا لما لا يعقل كُلٌّ لَّهُ قانتون مطيعون كل بما يراد منه وفيه تغليب
العاقل.
116. (Dan mereka berkata) dengan wau atau tanpa
wau, maksudnya orang-orang Yahudi dan Kristen serta orang-orang yang mengakui
bahwa malaikat-malaikat itu anak-anak perempuan Allah, ('Allah mempunyai
anak.') Allah berfirman, ("Maha Suci Dia) menyucikan-Nya dari pernyataan
tersebut, (bahkan apa-apa yang ada di langit dan di bumi kepunyaan-Nya belaka)
baik sebagai hak milik, sebagai makhluk, maupun sebagai hamba. Pemilikan itu
bertentangan dengan pengambilan atau mempunyai anak. Di sini dipakai 'maa'
artinya 'apa-apa untuk yang tidak berakal' karena 'taghlib', artinya untuk
mengambil yang lebih banyak. (semua tunduk kepada-Nya.") Artinya
menaatinya, masing-masing sesuai dengan tujuan diciptakan-Nya. Di sini lebih
ditekankan kepada makhluk yang berakal.
بَدِيعُ السموات والأرض موجدهما لا على مثال سبق وَإِذَا قضى أراد
أمْراً أي إيجاده فَإِنَّمَا
يَقُولُ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ أي فهو يكون وفي قراءة بالنصب جواباً للأمر.
117. (Penemu langit dan bumi) maksudnya
penciptanya tanpa meniru pada contoh-contoh yang lain (dan bila Dia
berkehendak) (akan sesuatu perkara) artinya menciptakannya (maka Dia hanya
mengucapkan kepadanya, "Jadilah kamu!" Lalu jadilah ia) artinya
sesuatu itu pun terjadilah. Menurut satu qiraat 'fayakuuna' dengan baris di
atas sebagai 'jawaabul amr'.
وَقَالَ الذين لاَ يَعْلَمُونَ أي كفار مكة للنبي صلى الله عليه وسلم لَوْلاَ
هلا يُكَلّمُنَا الله بأنك رسوله أًوْ تَأْتِيَنَآ ءَايَةٌ مما اقترحناه على صدقك كذلك كما قال هؤلاء قَالَ الذين
مِن قَبْلِهِم من كفار الأمم الماضية لأنبيائهم مِّثْلَ
قَوْلِهِمْ من التعنت وطلب الآيات تشابهت
قُلُوبُهُمْ في الكفر والعناد ، فيه تسلية للنبي صلى الله عليه وسلم قَدْ بَيَّنَّا الآيات لِقَوْمٍ يُوقِنُونَ يعلمون أنها
آيات فيؤمنون فاقتراح آية معها تعنُّت
118. (Dan berkatalah orang-orang yang tidak
mengetahui) yakni kaum kafir Mekah kepada Nabi saw., ("Mengapa Allah tidak
berbicara dengan kami) bahwa kamu adalah Rasul-Nya (atau datang kepada kami
suatu tanda) atau bukti yang kami usulkan untuk menunjukkan kebenaranmu?"
(Demikian pulalah) artinya seperti yang mereka ucapkan itu (dikatakan kepada
orang-orang yang sebelum mereka) yakni umat-umat yang kafir terhadap nabi
mereka masing-masing (seperti ucapan mereka) berupa pembangkangan dan
permintaan mukjizat-mukjizat, (hati mereka serupa) yakni dalam kekafiran dan
pembangkangan. Ini menjadi hiburan dan bujukan bagi Nabi saw. (Sesungguhnya
Kami telah menjelaskan tanda kekuasaan Kami kepada kaum yang yakin) yang
mengetahui bahwa ia adalah ayat atau tanda, sehingga mereka beriman. Maka
mengusulkan ayat atau tanda-tanda lain merupakan dosa atau kesalahan.
إِنَّا أرسلناك يا محمد بالحق بالهدى بَشِيراً مَنْ أجاب إليه بالجنة وَنَذِيرًا مَنْ لم يجب إليه بالنار وَلاَ
تُسْئَلُ عَنْ أصحاب الجحيم النار أي الكفار ما لهم لم يؤمنوا؟ إنما عليك
البلاغ وفي قراءة [تسأل] بجزم (تُسْألْ) نهياً
119. (Sesungguhnya Kami telah mengutusmu) hai
Muhammad (dengan kebenaran) maksudnya dengan petunjuk (sebagai pembawa berita
gembira) bahwa barang siapa yang memenuhinya, ia akan mendapat surga (dan
pembawa peringatan) bahwa barang siapa yang menolaknya akan masuk neraka. (Dan
kamu tidak akan dimintai pertanggungjawaban tentang penghuni-penghuni neraka)
maksudnya orang-orang kafir. Tidak menjadi soal bagimu jika mereka tidak
beriman, karena kewajibanmu hanyalah menyampaikan. Menurut satu riwayat dibaca
'tas-al', yaitu dengan sukun atau baris mati, menunjukkan larangan.
وَلَن ترضى عَنكَ اليهود وَلاَ
النصارى حتى تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ دينهم قُلْ إِنَّ هُدَى الله أي الإسلام هُوَ الهدى وما عداه ضلال وَلَئِنِ
لام قسم اتبعت أَهْوَاءَهُم التي يدعونك إليها
فرضاً بَعْدَ الذي جَاءكَ مِنَ العلم الوحي من
الله مَا لَكَ مِنَ الله مِن وَلِيّ يحفظك وَلاَ نَصِيرٍ يمنعك منه
120. (Orang-orang Yahudi dan Kristen tidak akan
senang kepadamu hingga kamu mengikuti millah mereka) maksudnya agama mereka.
(Katakanlah, "Sesungguhnya petunjuk Allah) yaitu agama Islam (itulah
petunjuk) yang sesungguhnya, sedangkan yang selainnya hanyalah kesesatan
belaka. (Sesungguhnya, jika) 'lam' menunjukkan sumpah (kamu ikuti keinginan
mereka) yakni apa-apa yang mereka anjurkan (setelah datangnya pengetahuan
kepadamu) maksudnya wahyu dari Allah (maka Allah tidak lagi menjadi pelindung)
yang akan melindungimu (dan tidak pula menolong.") yang akan
menghindarkanmu dari bahaya.
0 komentar:
Posting Komentar